Selasa, 03 Desember 2013

''Mo manyasal so ndak ada guna''

 kisah ini di ungkapkan oleh salah seorang pembaca pondok poleke. Memang menyenangkan apabila kita menceritakan unek unek dalam hati kita masing masing dengan terbuka dan lepas. Pondok poleke mulai menjadi tempat di mana orang orang menceritakan secara blak blakan tentang apa yang mereka alami, lumayan sih buat ngebantu gue agar cerita di blog ini makin banyak... Langsung aja...


-From: jesica pricilia (samaran)
-Keterangan: Pengirim meminta namanya dirahasiakan.


 Gue bakal menceritakan  kisah gue ama pacar gue yang udah berjalan sekitar 1 tahun lebih, memang gue merasa Iki (nama samaran) adalah segalanya buat gue,  cinta gue dan iki berjalan layaknya dua insan yang sedang dimabuk cinta,banyak hal yang membuat gue bahagia saat bersamanya. Namun apa yang terjadi beberapa minggu terakhir ini membuat gue merasa nggak nyaman lagi, karena iki telah menjebak gue dalam keadaan yang begitu sulit. Suatu malam, saat gue asyk berjalanan mengitari kota bersama iki, tiba tiba iki mengajak gue ke tempat yang nggak pantas di kunjungi. "Sayang,  manjo kwa' tong 2 ka gelora Ambang"(haaw), jelas gue syok mendengar ajakan iki ini, karena semua orang tau bahwa gelora ambang adalah gedung tua yang udah nggak layak untuk di kunjungi.Tentu saja dengan tegas gue menolak ajakan iki tersebut, namun perdebatan terjadi, iki memaksa gue untuk mengikuti kemauannya tersebut."Kalo ngana butul butul sayang p qt, mari jo kwa' tong dua moo ka gelora ambang, tong 2 moo bekeng tu yang  tong 2 ad bacirita akang di telvn tuhari". Gue pun tetap bersikeras  menolak ajakan iki ini, karena menurut gue apa yang pernah kita perbincangkan di televon beberapa waktu lalu hanya sekedar iseng semata. Namun iki tak henti hentinya memaksa,"manjo kwa', qt kwa' sayang pa ngana, qt so ndak mooo se tinggal pa ngana jes kalo pigi situ "(iyuuuww aaa).Mendengar penjelasan dari iki  guepun dengan terpaksa mengikuti kemauannya. Setelah samapai di gelora ambang, gue merasa takut karena keadaan di sana sangat gelap. Gue pun mengutarakan perasaan yang gue rasakan saat itu ke iki "sayang, jesi tako'". lalu Iki menatap mata gue dan berkata "tenang jes, ada iki kwa' ini". Iki berusaha meyakinkan gue bahwa keadaan saat itu nggak perlu di takutkan, gue akhirnya diam dan berusaha untuk tetap tenang.Beberapa saat kemudian tangan iki mulai menjalar ke sekujur tubuh gue, gue pun nggak berdaya dan pasrah dengan apa yang iki lakukan hingga akhirnya  pertahanan gue jebol Malam itu juga (salah salah, keada'an).

   Beberapa hari setelah kejadian itu, hubungan gue dengan  iki mulai bermasalah, mulai dari jarangnya iki mengabari gue dan sering menolak kalo gue ajak jalan (so dapa toh ki'?). Gue mulai curiga apa yang iki' katakan waktu di gelora ambang adalah gombal semata, gue menyesali apa yang terjadi malam itu, namun "moo manyasal so ndak ada guna" ( Sokase le), kesucian yang udah 16 tahun gue pertahankan akhirnya di renggut oleh lelaki brengsek seperti iki'. Harapan gue ngepublis cerita ini bukan untuk cari sensasi, tapi agar iki' bisa baca dan sadar dengan apa yang udah dia lakukan ke gue, sehingga dia bakal mempertanggungjawabkan kata katanya. "Ki' e, L*ji deng ngana"!.Thanks...

   Itulah sepenggal cerita dari jesica pricilia (samaran), memang cerita ini sangatlah singkat, sehingga membuat gue jadi sulit untuk meng edit beberapa kata dalam cerita ini, takutnya sih  akan terjadi perbedaan dengan apa yang  jesica gambarkan,  ini di karena  informasi yang gue terima dari jesica sangat terbatas , untuk menggali si narasumberpun gue "prasaan", wajarlah, karena ini cerita pribadi dan begitu memilukan. (Kage le bunuh diri orang pe anak). And pesan gue  buat iki' (lelaki yang di maksud jesica):  "iki,Binat*ng deng ngan!, ngana kira dia dabu dabu so? Kong na moo colo colo akang  pisang., jang bagitu kwa', tanggung jawab kasana e,jang sama deng pecundang ngana!" Pesan buat para pembaca artikel ini (gadis ), jangan trerlalu cepat percaya dengan omongan orang (lelaki), karena bisa saja itu hanya akal bulus mereka untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan dan seytelah itu, mereka hilang entah kemana, dan bagi para lelaki sederhana saja sih,  Be A Man!. thanks for read....

Catatan: Gaya bahasa sudah di edit sesuai standar blog ini.agar tidak terjadi perbedaan gaya bahasa antara Aritkel ini, dengan artikel artikel yang udah gue tulis.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

6 komentar:

  1. Kse pasti akang tu jesika itu org mana? Kong qta yaakin iki itu org pe laki... (Komen from Jikka)

    BalasHapus
  2. hahahahahahhahaha....tu cwe' ley tau2 mo pgge pgi situ suka....sbnarnya bkng iki' yg slah, tu "keadaan" yang slah

    BalasHapus
  3. depe crita ni kwa sama" suka......so nda tahang.

    BalasHapus
  4. Astaga, pe brani le no asal nie cwe Ba curhat dp kisah tragis, for iki selamt jo s bkng jesika brani Ba crita dp kisah memilukan...

    BalasHapus

Bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik,saran atau menggangkat topik dan cerita silahkan kirimkan saja ke alamat email ini: zamzammokodompit@gmail.com