Rabu, 13 November 2013

Narsis deng warisan Mangkage!





     Dalam pandangan kebanyakan orang yang tinggal di perkotaan bahwa  intau in lipu’ (orang kampung) itu “mangkage”(melebih lebihkan sesuatu yang tidak penting atau Lumrah.), definisi ini di munculkan oleh  orang2 yang berada adalam perkotaan saat mereka melihat tingkah laku orang kampung yang  berada di tengah2 kota besar, namun sesungguhnya apa yang dihadapi oleh orang yang berada di kota besar lebih sangat memalukan ketimbang orang kampung itu sendiri, yang  dorang bilang ‘’mangkage’’. Memang dalam taraf wajar dan bisa di terima oleh halayak  bahwa orang kampung  itu sering melebih lebihkan sesuatu yang di anggap lumrah oleh orang yang tinggal di perkotaan,padahal sifat ‘’mangkage’’ itu di karenakan  factor ekonomi di setiap daerah yang memang berbeda beda, begitupun dengan daya tarik dari masing masing daerah yang ada. Contoh kecil saat orang kotamobagu pergi berwisata ke pantai Babo’ yang berada di desa Babo’ Kabupaten Bolaang Mongondow  atau Tanjung woka yang berada di Bol-Tim, kebanyakan dari orang kotamobagu yang berwisata di desa2 sering melebih lebihkan keindahan yang sudah di anggap Lumrah bagi orang2 di desa itu sendiri, sifat ''mangkage'' itupun merupakan warisan yang dari jaman dulu hingga sekarang masi saja kita temukan dan mungkin akan kekal abadi. so menurut hemat saya  ’Mangkage itu so wajar for samua orang’’.
     Berbeda dengan narsisme atau Narsisisme adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist). Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh  Sigmund fereud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos(versi Bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis. Di zaman yang sudah sangat canggih ini terjadi revolusi terhadap sifat narsis, saat ini sifat narsis seseorang dapat kita lihat melalui bagaimana orang2 di sekitar kita  memperlakukan dirinya sendiri dengan cara yang berlebihan seperti, ingin di puja dan di puji oleh orang, di banggakan,menggangap bahwa mereka adalah yang terbaik dari semua mahluk ciptaan Tuhan YME, bahkan sampai pada taraf yang sangat  memprihatinkan yaitu ingin di sembah oleh seluruh umat Manusia yang ada di dunia ini! ‘’so talalu le komang kalo so bagitu’’.Sifat narsisme ini telah melanda seluruh penjuru dunia tidak terkecuali kota kotamobagu tempat dimana saya di lahirkan dan di besarkan, beberapa orang kotamobagu mulai menunjukan sifat narsis mereka, namun sifat narsisme orang kotamobagu memang masih di bawa standar “Bekeng Tako”, namun ada juga yang  memang sudah melewati ambang batas kewajaran Manusia’’so talalu’’, apabila anda ingin mengettahui apakah anda termasuk narsisi maka coba lihat cirri2 orang narsis ini.
1.Tidak peduli kata orang lain                                           
Orang yang terlalu percaya diri atau narsis biasanya tidak memmperhatikan pendapat orang lain tentangnya, mulai dari perilaku, hingga cara berpikir. Mereka hanya peduli dengan pendapatnya sendiri.
2 Merasa sempurna
Jika Anda lebih menganggumi diri sendiri, bahkan tidak ingat dengan kesalahan kecil yang telah dibuat, ini adalah ciri orang narsis. Orang yang narsis selalu menilai dirinya sempurna. Mereka pun menganggap dirinya patut dijadikan role model bagi orang lain. Apakah Anda juga demikian?
3. Ingin dianggap sukses
Tanda-tanda orang narsis lainnya yaitu mereka selalu ingin dianggap sukses. Tak hanya itu saja, mereka rela berbohong pada orang lain demi meyakinkan diri sendiri.
4. Pusat perhatian
Apakah Anda suka menjadi pusat perhatian orang banyak? Jika iya, berarti Anda tergolong orang yang narsis. Biasanya, banyak cara yang mereka lakukan demi menjadi sorotan publik. Selain itu, orang yang over pede juga lebih senang jika dirinya menjadi bahan pembicaraan orang lain.
5. Tidak ada toleransi
Orang narsis tidak suka dikritik, meskipun kritikan tersebut membangun dirinya untuk menjadi lebih baik. Mereka tak ada toleransi dengan orang lain dan cenderung sangat defensif. Meski begitu, mereka menjadi subyektif jika ada orang lain yang menanggapinya.
6. Tidak Stabil dalam berfikir
Selalu merasa iri hati dengan keberhasilan orang lain dan percaya bahwa orang lain juga iri padanya.
        Itulah cirri-ciri sifat narkissos modern yang mulai melanda sebagian orang kotamobagu,namun memang sifat narsis merupakan Hak dari setiap individu,tapi sifat narsismeini  dapat menjauhkan kita dari orang2 sekitarnya, yang terganggu dengan pribadi si pengidap sifat narsis ini. Di kota kota besar mulai bermunculan orang2 yang mengidap sifat narsisme atau narsisisme, mungkin itu merupakan salah satu alas an mengapa orang di kota-kota besar sudah mulai kehilangan kepekaan mereka terhadap sesama atau  orang kotamobagu bilang”so baku acu ”, ini sesungguhnya sangat berbahaya di bandingkan dengan sifat “Mangkage” karena moto leluhur kita akan punah di makan para Narkissos-Narkissos kotamobagu yang baru belajar menjadi narsis, perlu di ketahui moto leluhur kita yaitu Moto tompia’an, Moto tabian, Bo mototanoban. Sa’at ini saya mulai merasa rindun dengan kotamobagu yang dimana jika seseorang sakit maka seluruh orang di sekitarnya merasakan penderitaan si sakit dan mengurusnya hingga sembuh, begitu juga dengan kedukaan, hampir semua orang merasa berduka jika ada yang meninggal, apalagi jika ada penikahan, dimana seluruh warga merasakan kebahagiaan, karena rukun pogogutat in motolu adi’ masi sangat kental kala itu, namun sekarang Narkissos narkissos kotamobagu mulai mengikis itu semua.

2 komentar:

  1. salam
    mau tanya, mangkage itu bahasa Manado toh, kalu bahasa/istilah indonesianya apa ya?.... tks before :)

    BalasHapus
  2. Saya mengutip dua kalimat dari tagline blog utat "Mengkritisi,menghina dan menghajar habis habisan kebiasaan,perilaku, dan tindakan dari setiap orang yang menyimpang. "karena apa yang kita anggap benar belum tentu benar bagi orang lain." Utat pe tagline saja so kontradiktif. Jika kebenaran yang utat maksud di kalimat penutup adalah relatif, mengapa utat "mengkritisi" , "menghina" dan menghabisi orang yang "menyimpang" jika ukuran "menyimpang" anda dengan orang lain atau bahkan orang yang dikritisi masih relatif ��. Kocak dan kacau sekali kerangka berpikir saudara. Membuat blog seolah anda sebagai otoritas kebenaran, tapi anda meyakini kebenaran itu relatif. ����. Saya yang berniat mau membaca tulisan anda jadi tidak bergairah setelah membaca header blog anda yang sudah tidak beres, apalagi konten artikel di dalamnya.

    BalasHapus

Bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik,saran atau menggangkat topik dan cerita silahkan kirimkan saja ke alamat email ini: zamzammokodompit@gmail.com