Dalam pandangan
kebanyakan orang yang tinggal di perkotaan bahwa intau in lipu’ (orang kampung) itu “mangkage”(melebih lebihkan sesuatu yang tidak penting atau Lumrah.), definisi ini di
munculkan oleh orang2 yang berada adalam
perkotaan saat mereka melihat tingkah laku orang kampung yang berada di tengah2 kota besar, namun
sesungguhnya apa yang dihadapi oleh orang yang berada di kota besar lebih
sangat memalukan ketimbang orang kampung itu sendiri, yang dorang bilang ‘’mangkage’’. Memang dalam taraf
wajar dan bisa di terima oleh halayak bahwa orang kampung itu sering melebih lebihkan sesuatu yang di
anggap lumrah oleh orang yang tinggal di perkotaan,padahal sifat ‘’mangkage’’
itu di karenakan factor ekonomi di
setiap daerah yang memang berbeda beda, begitupun dengan daya tarik dari masing
masing daerah yang ada. Contoh kecil saat orang kotamobagu pergi berwisata ke
pantai Babo’ yang berada di desa Babo’ Kabupaten Bolaang Mongondow atau Tanjung woka yang berada di Bol-Tim,
kebanyakan dari orang kotamobagu yang berwisata di desa2 sering melebih
lebihkan keindahan yang sudah di anggap Lumrah bagi orang2 di desa itu sendiri, sifat ''mangkage'' itupun merupakan warisan yang dari jaman dulu hingga sekarang masi saja kita temukan dan mungkin akan kekal abadi.
so menurut hemat saya ‘’Mangkage itu so wajar for samua orang’’.
Berbeda dengan narsisme atau Narsisisme adalah
perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami
gejala ini disebut narsisis (narcissist). Istilah ini pertama kali
digunakan dalam psikologi oleh Sigmund fereud dengan mengambil dari
tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos(versi
Bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya
sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam
dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis. Di zaman yang sudah
sangat canggih ini terjadi revolusi terhadap sifat narsis, saat ini sifat
narsis seseorang dapat kita lihat melalui bagaimana orang2 di sekitar kita memperlakukan dirinya sendiri dengan cara yang
berlebihan seperti, ingin di puja dan di puji oleh orang, di banggakan,menggangap
bahwa mereka adalah yang terbaik dari semua mahluk ciptaan Tuhan YME, bahkan
sampai pada taraf yang sangat memprihatinkan yaitu ingin di sembah oleh
seluruh umat Manusia yang ada di dunia ini! ‘’so talalu le komang kalo so bagitu’’.Sifat narsisme ini telah melanda
seluruh penjuru dunia tidak terkecuali kota kotamobagu tempat dimana saya di
lahirkan dan di besarkan, beberapa orang kotamobagu mulai menunjukan sifat
narsis mereka, namun sifat narsisme orang kotamobagu memang masih di bawa standar
“Bekeng Tako”, namun ada juga
yang memang sudah melewati ambang batas
kewajaran Manusia’’so talalu’’, apabila
anda ingin mengettahui apakah anda termasuk narsisi maka coba lihat cirri2
orang narsis ini.
1.Tidak peduli kata orang lain
Orang yang terlalu percaya diri atau narsis biasanya tidak memmperhatikan pendapat orang lain tentangnya, mulai dari perilaku, hingga cara berpikir. Mereka hanya peduli dengan pendapatnya sendiri.
2 Merasa sempurna
Jika Anda lebih menganggumi diri sendiri, bahkan tidak ingat dengan kesalahan kecil yang telah dibuat, ini adalah ciri orang narsis. Orang yang narsis selalu menilai dirinya sempurna. Mereka pun menganggap dirinya patut dijadikan role model bagi orang lain. Apakah Anda juga demikian?
3. Ingin dianggap sukses
Tanda-tanda orang narsis lainnya yaitu mereka selalu ingin dianggap sukses. Tak hanya itu saja, mereka rela berbohong pada orang lain demi meyakinkan diri sendiri.
Orang yang terlalu percaya diri atau narsis biasanya tidak memmperhatikan pendapat orang lain tentangnya, mulai dari perilaku, hingga cara berpikir. Mereka hanya peduli dengan pendapatnya sendiri.
2 Merasa sempurna
Jika Anda lebih menganggumi diri sendiri, bahkan tidak ingat dengan kesalahan kecil yang telah dibuat, ini adalah ciri orang narsis. Orang yang narsis selalu menilai dirinya sempurna. Mereka pun menganggap dirinya patut dijadikan role model bagi orang lain. Apakah Anda juga demikian?
3. Ingin dianggap sukses
Tanda-tanda orang narsis lainnya yaitu mereka selalu ingin dianggap sukses. Tak hanya itu saja, mereka rela berbohong pada orang lain demi meyakinkan diri sendiri.
4. Pusat perhatian
Apakah Anda suka menjadi pusat perhatian orang banyak? Jika iya, berarti Anda tergolong orang yang narsis. Biasanya, banyak cara yang mereka lakukan demi menjadi sorotan publik. Selain itu, orang yang over pede juga lebih senang jika dirinya menjadi bahan pembicaraan orang lain.
Apakah Anda suka menjadi pusat perhatian orang banyak? Jika iya, berarti Anda tergolong orang yang narsis. Biasanya, banyak cara yang mereka lakukan demi menjadi sorotan publik. Selain itu, orang yang over pede juga lebih senang jika dirinya menjadi bahan pembicaraan orang lain.
5. Tidak ada toleransi
Orang narsis tidak suka dikritik, meskipun kritikan tersebut membangun dirinya untuk menjadi lebih baik. Mereka tak ada toleransi dengan orang lain dan cenderung sangat defensif. Meski begitu, mereka menjadi subyektif jika ada orang lain yang menanggapinya.
Orang narsis tidak suka dikritik, meskipun kritikan tersebut membangun dirinya untuk menjadi lebih baik. Mereka tak ada toleransi dengan orang lain dan cenderung sangat defensif. Meski begitu, mereka menjadi subyektif jika ada orang lain yang menanggapinya.
6. Tidak
Stabil dalam berfikir
Selalu merasa iri hati dengan
keberhasilan orang lain dan percaya bahwa orang lain juga iri padanya.
Itulah cirri-ciri
sifat narkissos modern yang mulai melanda sebagian orang kotamobagu,namun memang
sifat narsis merupakan Hak dari setiap individu,tapi sifat narsismeini dapat menjauhkan kita dari orang2 sekitarnya, yang
terganggu dengan pribadi si pengidap sifat narsis ini. Di kota kota besar mulai
bermunculan orang2 yang mengidap sifat narsisme atau narsisisme, mungkin itu
merupakan salah satu alas an mengapa orang di kota-kota besar sudah mulai kehilangan
kepekaan mereka terhadap sesama atau orang kotamobagu bilang”so baku acu ”, ini sesungguhnya sangat berbahaya di bandingkan
dengan sifat “Mangkage” karena moto leluhur kita akan punah di makan para Narkissos-Narkissos
kotamobagu yang baru belajar menjadi narsis, perlu di ketahui moto leluhur kita
yaitu Moto tompia’an, Moto tabian, Bo mototanoban. Sa’at ini saya mulai merasa
rindun dengan kotamobagu yang dimana jika seseorang sakit maka seluruh orang di
sekitarnya merasakan penderitaan si sakit dan mengurusnya hingga sembuh, begitu
juga dengan kedukaan, hampir semua orang merasa berduka jika ada yang
meninggal, apalagi jika ada penikahan, dimana seluruh warga merasakan kebahagiaan,
karena rukun pogogutat in motolu adi’ masi sangat kental kala itu, namun
sekarang Narkissos narkissos kotamobagu mulai mengikis itu semua.
salam
BalasHapusmau tanya, mangkage itu bahasa Manado toh, kalu bahasa/istilah indonesianya apa ya?.... tks before :)
Saya mengutip dua kalimat dari tagline blog utat "Mengkritisi,menghina dan menghajar habis habisan kebiasaan,perilaku, dan tindakan dari setiap orang yang menyimpang. "karena apa yang kita anggap benar belum tentu benar bagi orang lain." Utat pe tagline saja so kontradiktif. Jika kebenaran yang utat maksud di kalimat penutup adalah relatif, mengapa utat "mengkritisi" , "menghina" dan menghabisi orang yang "menyimpang" jika ukuran "menyimpang" anda dengan orang lain atau bahkan orang yang dikritisi masih relatif ��. Kocak dan kacau sekali kerangka berpikir saudara. Membuat blog seolah anda sebagai otoritas kebenaran, tapi anda meyakini kebenaran itu relatif. ����. Saya yang berniat mau membaca tulisan anda jadi tidak bergairah setelah membaca header blog anda yang sudah tidak beres, apalagi konten artikel di dalamnya.
BalasHapus