berawal dari hebohnya kisah tentang perjalanan gerombolan orang kampung yang "takage maso TV' kong nintau diri" di media social, membuat masyarakat BMR (bolaang mongondow raya) tak henti hentinya menghujat dan mencaci maki mereka yang katanya dari Akper Totabuan Manado "Ada so?" hahaha. namun disini gue nggak bakal bicara tentang betapa durhakanya mereka terhadap daerah mereka sendiri, melainkan AKTOMA effect yang terjadi di tengah tengah masyarakat khususnya pengguna Sosmed Yang berasal dari Bolaang Mongondow Raya.
1.Baku banta GARA GARA AKPER
saat hebohnya broadcast messenger (BC) mengenai AKPER banyak pro dan kontra yang mengemuka di tengah tengah masyarakat, ada yang membela dan ada juga yang menghujat habis habisan, contohnya kedua teman gue, sebut saja Andi dan Sadam, mereka berdua saling meng update staus mengenai AKTO, berbantah bantahan hingga sampai saling delcon satu sama lain, "padahal Hele kepanjangan AKTO dong nintau , apale depe kampus,"(soe skali hahah). namun karena mereka berdua orang kota, menurut hemat gue itu sah sah saja.. "karena kalo hanya mo babadiam berarti bukang orang kota depe nama." PAAANNGGG!!
2.Bakalae GARA GARA AKPER
Ada yang lebih parah lagi ketimbang dua orang di atas, mereka adalah marwan dan adri, mereka berdua bahkan sudah janjian untuk berkelahi, kejadian ini gue baca saat mereka saling komen dalam status Facebook teman gue,.:
Adri: memang susah kalo orang kampung, baru ta injang jakarta so lupa daerah sandiri,
Marwan: biar jo kwa, jang talalu banya mulu nga, ta so pastiu lia2 nga pe komen2 dri tdi.
Adri: nda usah lia noh, tutu tu mata kong bapancar jo dri Bolmong ngoni! bekeng malu daerah jo!
Marwan: pemar deng nga, bakalae jo jang cuma ba banya mulu sini nga,( "haaw, keng tako e")
Adri: mari jo! dimana nga skarang!
Marwan:so ndak balas balas.
Hahahahah, entah apa yang terjadi kepada mereka berdua, sampai saat ini gue nggak tau lagi kisah
mereka, ''yang pasti dong dua ini ndak ada yang kuliah di AKTO''
3.Putus GARA GARA AKPER
di antara kisah tentang AKTO, kisah inilah yang paling memprihatinkan, karena ini sudah sangat keterlaluan, kejadian ini menerpa seorang wanita yang namanya di samarkan saja, sebut saja Ratna (nama samaran). ratna harus mengakhiri kisah cinta dengan pacarnya yang telah berjalan selama 2 tahun karena ''disilet'' mahaiswi AKPER, yang notabenenya nggak ada sangkut paut dengan kejadian yang lagi heboh ini, ratna putus dengan pacarnya sekitar 1 tahun lalu, karena masi merasa dendam sampai saat ini maka bertepatan dengan Momen memalukan ini ratna sangat bersemangart meng update status hinaan mengenai AKPER, "hai au' ratna ee, se ikhlas jo kwa'"..
itulah AKTO efect yang menerpa pengguna sosmed di BMR, menurut gue, sah sah saja untuk memberikan komentar, pandangan dan masukan maupun caci maki bagi para mahsiswa/mahasiswi AKTO yang mungkin dalam keadaan khilaf saat salah menyebutkan asal daerah mereka,tapi tetap harus ada batasannya, karena memang tidak ada manusia yang sempurna. soo mari jadikan kejadian memalukan ini sebagai pelajaran berharga bagi kita semua agar kedepan kita tidak terhakimi oleh pengguna sosmd di kota ini, karena kalau berbicara mengenai Daerah atau kota, berarti Lawan anda bukan perseorangan, melainkan seluruh Masyarakat yang ada di daerah itu sendiri.
pesan gue buat para pembaca blog ini, jangan lupa, bahwa di kota ini ada hukum yang tidak ter tulis.."Kalo ndak babicara orang, pasti orang mo bicara" so take care ur self before do something stupid lah... okey,, thanks for read...
Story by: Eko Afriyanto Abdullah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik,saran atau menggangkat topik dan cerita silahkan kirimkan saja ke alamat email ini: zamzammokodompit@gmail.com