Kamis, 07 Agustus 2014

ANTRA QT, DIA, DENG TAPE MAMA!

   Cerita kali ini dikirimkan oleh seorang anak durhaka yang tega membuka aib ibunya sendiri, entah apa yang merasuki pikiran anak ini sehingga dia tega untuk berbagi aib keluarga dengan penikmat blog yang tak berdosa ini. Kisah kali ini sebenarnya bukan tentang ratapan anak Tiri ataw anak kandung, bukan juga cerita malin Kundang yang di kutuk menjadi batu oleh ibunya karena durhaka, namun ini lebih parah dari cerita-cerita yang pernah melegenda itu "iyuuuuw aa". Di era yang moderen seperti ini, nampaknya ciri ciri kedurhakaan sudah tak seindah dulu,  udah terjadi pergesran bahkan kemajuan yang sangat pesat  berbanding lurus dengan majunya teknologi (durhaka skrang so Ja upgrate kwa), seperti yang terjadi dalam kisah ini, langsung aja yaahhh....Napalah diaaaa, durhaka versi moderen.....

From: Mira cantika (nama samaran jo ne)

        Gue pengen cerita mengenai perseturuan gue dengan ibu kandung gue yang udah terjadi sekitar 2 Minggu ini, maksud gue ngepublish cerita ini bukan untuk membuka aib keluarga atw aib ibu gue sendiri, namun maksud gue agar cerita ini dapat menjadi plajaran berharga bagi banyak orang, khususnya "mama' mama' Korea yang so top di kota ini". 
.           Perseturuan ini berawal dari perkenalan Mario (nama samaran, pacar gue) dengan lina (ibu gue) " nama samaran le itu, depe mama asli Nurlina".  Setelah perkenalan itu gue ngerasa ada banyak perubahan dari ibu gue, setiap hari ibu gue sering menanyakan keberadaan Mario, namun gue nggak menaruh curiga karena menurut gue ini pertanda baik, karena ibu gue nampaknya setuju hubungan gue dengan Mario. Pada suatu malam Mario datang ke rumah gue, dengan tampilan yang sangat mempesona (stelan brondong) Mario sangat siap ngajak gue jalan menikmati indahnya sebuah Cafe yang berada di bukit ilongkow, namun saat gue minta izin ke ibu gue, ternyata ibu gue nggak ngijinin gue untuk keluar, hati gue mulai terasa gelisah, emosi naik ke kepala dan air mata mulai terpompa ingin menetes keluar, melihat reaksi gue, ibupun menaruh tangannya di bahu gue dan berkata "ngana bole Kaluar asal Deng mama kwa" (apa so ngana pe mama da rasa rasa ini)! Gue pun langsung tersenyum girang mendengar ucapan ibu tadi, karena gue makin yakin bahwa ibu gue sangat setuju hubungan gue dengan Mario, sesampainya di Cafe itu ibu gue berubah menjadi sangat menyenangkan, jiwa mudahnya mulai keluar membahana di tengah di dinginnya suasana di Cafe itu, bahasa gaul yang banyak keluar dari mulut ibu gue membuat gue syok minta ampun,  gue nggak percaya bahwa ternyata ibu gue yang seumur hidupnya di habiskan di dapur ternyata mampu menyesuaikan diri dengan keadaan saat itu, Mariopun nampak nyaman dan menikmati waktu bersama ibu gue. Seiring waktu berjalan gue mulai nggak nyaman dengan situasi itu, gue merasa seperti orang lain yang berada di tengah tengah mereka berdua, Mario asyik bersenda gurau dengan ibu gue, mereka saling menunjukkan bahasa tubuh yang mencurigakan, tak ingin terbakar cemburu,akhirnya gue ngakak mereka untuk pulang. Sesampainya dirumah ibu menyuruh gue masuk untuk tidur,sementara dia dan Mario katanya ingin keluar untuk beli obat di salah satu apotek, karena ngantuk, langsung aja gue tidur dan nggak tau ibu pulang jam berapa malam itu. Keesokan harinya gue ketemu Mario di sekolah, gue nanya jam berapa dia ngantar mama ke rumah, Mario nampak gugup dan bilang "Abis ba bli obat qt iko pulang". Mulai saat itu terjadi perubahan sikap Mario ke gue, dia mulai Cuek dan jarang banget ngajak gue jalan, di sisi lain ibu gue juga berubah, tiap malam dia keluar dengan dandanan yang agak berbeda (setelan cadeko deng Kaos bola) "haaaaawwww keng tako eh", apale kong pake Kaos bola antar kampung...

Gue mulai resah tak terkira, badai kegalauan mulai menerpa hati yang rapuh ini, tak ingin berlarut larut dalam situasi ini, gue pun langsung pergi ke rumah Mario, sesampainya dirumah Mario, gue liat dari kejauhan mario sedang asyk duduk di ruang keluarga sambil senyum senyum Depan BB (Blackberry) yang di pegangnya, melihat tingkah Mario guepun langsung masuk dan merampas BB itu dari tangannya, apa yang gue lihat sungguh menghancurkan hati gue, pertengkaran  besar pun terjadi.

Mario: eh kiapa ini Mira? Mana Tu HP? (sambil berteriak)
Mira: ah Luji ngana! So Sapa ni lonte yang ba SMS "yo' co mam? " Sapa Mario?! (sambil menetaskan air mata)
Mario: we hai! Ngana pe mama itu Mira! Berdosa ngana ba bilang bagitu!
 
   Mendengar penjelasan Mario itu gue langsung menangis dan pulang ke rumah, sesampainya dirumah gue bertemu dengan ibu gue, pertengkaran hebat pun kembali terjadi.

Mira: mama ndak ada ontak, ada hubungan apa mama Deng Mario? (sambil teriak)
Lina:  biasa jo Mira, ndak usah Bataria bagitu, orang mo dapa dengar bekeng malu ..(heee do'e..pa mams dang).
Mira: kiapa mama pe sampe hati skali bagini pa qt? 
Lina: badiam situ ngana, sesalah semua pa ngana pe pai yang ndak pulang pulang sampe sekarang!
Mira: kiapa kong Musti Mario dnk ma'? ( sambil menangis terseduh seduh)
Lina: noh ngana pe mau mama mo Deng sapa? Deng om yance? Gila ngana! (sapa staw ni om yance),He Mira, top sekarang Deng berondongan! Bukang cuma mama yang bagini! Mama pe tamang2 le semua Deng brondong, ngana pe mau mama mo kalah saing? Mama ini masi muda Mira, masi panjang mama pe hidop! Ngana masi anak anak kong so batungan! Skolah dulu kwa, ada nga pe masa! (kong Mario kata pa mama jo dnk ? Hahahaha)..
Mira: mana mana jo pa mama Deng Mario! So kurang sama Ngoni dua! Ndak ada yang sayang pa qt!(sambil pergi ke kamar)

   Akhirnya hubungan gue dengan Mario putus, dan gue sekarang udah jomblo, gue pengen nyari om om biar impas dan gue bisa ngebalas perbuatan Mario dan Lina ibu gue tercinta "Staw".. Thanksss.....


        itulah kisah dari Mira,gue bingung harus ngomong apa setelah mendengar kisah yang menarik ini.... Menurut gue ini bukan pertengkaran antara Ibu dan anak, melainkan pertengkaran antara cabe cabean senior vs cabe cabean junior, hehehehehehe... "memang di kota ini semua so ta putar, orang tua skarang so jadi ABG, kong ABG skarang so suka jadi orang tua, maka ndak herang mo Lia anak baru lapas toto' so baku pangge mami papi! Kong orang tua baku pangge kaka' Deng ade', aaaaahhh sudahlah, so mo kiamat memang!". Sooooo, saran dari gue kali ini, jaga TU paytua Deng maytua, bae bae Ngoni pe orang tua mo silet...." hahahaha..... So talalu pajang ni cirita, Helen qt lalah ba tuliss... Okeee,. Thanks for read...

catatan: gaya bahasa sudah di ubah sesuai standar blog ini, dan sudah mendapat persetujuan dari narasumber untuk di posting.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik,saran atau menggangkat topik dan cerita silahkan kirimkan saja ke alamat email ini: zamzammokodompit@gmail.com