Strategi adalah cara untuk merencanakan suatu tujuan agar mudah di
capai. Dalam dunia yang makin canggih ini, strategi memang sangat
dibutuhkan untuk menggapai tujuan, mimpi, cita cita, dll. Banyak
strategi yang sering kita dengar,strategi pereang, strategi marketing,
strategi management, strategi politik dll. Dalam artikel ini gue nggak
bakal ngebahas tentang berbagai macam strategi dan bagaimana cara
menjalankannya, namun yang bakal gue bahas salah satu strategi yang kian
populer meskipun si pengguna strategi ini nggak sadar bahwa dia sedang
menggunakannya, apalagi kalo bukan "STRATEGI JUAL DIR!"
Apabila kita melihat jejaring social yang dipenuhi dengan orang orang
yang buta akan fungsi dan kegunaan dari jejaring social itu sendiri,
membuat gue yakin bahwa kiamat semakin dekat saja, mengapa tidak?
kemerosotan moral serta etika yang di bungkus lengkap dengan kebodohan
tanpa batas ini membawa dunia dalam kehancuran, sehingga patutlah kita
saling mengingatkan anatar sesama umat manusia, bahwa "jang bagitu kwa'
ah" atau "co pake tu ontak" karena kebiasaan orang dalam menggunakan
jejaring social sudah sangat jauh dari kebenaran serta fungsi
sebenarnya. Mengapa demikian? Mari sama sama kita lihat fakta yang
terjadi berikut ini:
Pertama, orang dengan sesuka hati mereka memamerkan kelajangan serta
miskin belayan dalam status di sebuah jejaring social." kalo memang
lajang deng butuh belayan, noh ndak perlu umbar di status!" Contohnya:,
"ujang ujang bagini bagus baku plo', mar ntau moo ba plo' pa sapa", ini
gila pe karja!, orang yang seperti ini memang sudah terang terangan
berusaha melelang dirinya ke publik! "Kalo so bagni, qt moo balas apa?,
sini qt plo',iyo? atau, napa e, plo' jo pa tape tamang!, dari sama
ngoni dua!". Kan nggak seperti itu? Jelas orang malah hanya akan bingung
dengan maksud status tersebut dan nggak tau harus berbuat apa untuk
membantu penderitaan si pengaupdate status ini.
Kedua, sasadiki ganti foto profile, ini maksudnya apa? "Moo seyakin pa
samua orang bahwa ngana gaga'?, atau moo se pamer ngana pe kecantikan
atau kegantengan pa samua orang tiap detik? Tujuannya apa? Pasti jual
diri toh?. Foto profile sebenanrnya hanyalah pelengkap dari identitas
diri sebagai syarat anda untuk bergabung dalam sebuah jejaring social,
agar apabila ada kesamaan nama,maka setidaknya masi bisa di bedakan
melalui foto. Jadi fungsi foto profile hanya sekedar untuk menguatkan
profil anda, bukan tempat untuk menjual diri anda.
Ketiga, "hadirnya camera 360", ini memang cara instan untuk tampil
cantik/ganteng dan punya daya jual, ketimbang oprasi plastik yang
membutuhkan biaya serta keberanian menantang kodrat Tuhan. Menurut gue
camera 360 adalah solusi tepat bagi para penjual diri ini, "tingal main
edit kwa', semerah bibir,sebersi jerawat, seturung pongo pongo, deng
seputih kuli, langsung ndak baku tau orang moo ba PING!!". Namun manfaat
dari 360 memang untuk menambah kepercayaan diri dari orang yang krisis
akan kepercayaan dirinya sendiri, soo memang nggak ada salahnya sih, 360
mengubah realita menjadi Mimpi!.
Keempat, "Chat PM", hmmm," ni orang so ndak ada karja kong ntau apa depe
maksdu ini," memang jelas terlihat, saking putus asanya orang ini
karena BBMnya sangat sunyi, maka dia menyebarkan pesan kepada semua
orang! Yang ujung ujungnya di balas dengan END CHAT! "Moo jual diri kong
ndak kreatif!" Akhirnya orang mengangap anda itu murahan dan nggak ada
daya jual sama sekali, sehingga nggak bakal di pedulikan oleh siapapun!
Soo, "stop joo moo ba BC (broadcast) tu Chat PM, dari pasti kalo orang
sube' yang moo ba PING!! Langsung ngana end chat, atau delcont.toh? Atau
malah ngana sandiri yang malas moo balas tu PING yang ngana da minta
lewat BC!
Kelima, "setunjung kalo so putus". "Ini orang galau pe kebiasaan, kalo
putus cinta pasti moo ba status, "biar jo, smoga ngana sanang deng
dia", atau "lumpuhkanlah ingatanku", deng "mana mana jo pa ngana".
selalu saja mereka mengabarkan pada dunia tentang penderitaan mereka,
tujuannya pasti jual diri, karena berharap ada yang peduli, "kong somo
capat dapa strom baru, dari ngana pe paytua orang so silet toh?","atau
mungkin ngana pe alasan update status galau karena baharap ngana pe
mantan pe hati takuti kong moo pangge baku bale ulang toh?", "GENGSI
KWA' NGANA! Co bbm langsung jo ahk!". Ketimbang tampil konyol "kong
Bekeng sayang di jejaring social."
Itulah beberapa contoh dari Strategi jual diri yang sering kita
lihat dalam jejaring social, memang ada beberapa alasan yang membuat
mereka melakukan hal hal di atas selain jual diri, namun malah terkesan
Jual diri, sehingga tanpa mereka sadari, mereka sedang menjalankan
strategi jual diri. Soo pesan gue buat para pembaca blog ini: bahwa
tidak ada orang yang peduli dengan apapun status yang anda buat dalam
jejaring social, yang peduli dengan status orang lain hanyalah orang
KEPO atau Gila urusan (GU). Soo, Akhirnya semua cahaya akan redup, dan
yang tersisa hanyalah mereka yang memiliki karakter dan jatidiri
sendiri" ,maka jadilah diri sendiri, karena dengan begitu, anda akan
mempunyai daya jual yang tinggi, tanpa harus melelang diri anda dengan
murah di jejaring social atau "sumoing kon Status"... Thanks for read!
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik,saran atau menggangkat topik dan cerita silahkan kirimkan saja ke alamat email ini: zamzammokodompit@gmail.com